Senin, 28 November 2011

USECASE DIAGRAM


Kali ini saya akan membahas tentang UseCase Diagram dengan menggunakan software UML.

DEFINISI 
  • Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan sruktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.
  • UseCase adalah interaksi atau dialog antara sistem dan actor, termasuk pertukaran pesan dan tindakan yang dilakukan oleh sistem.

Cara Penggunaannya pada UML :

Klik pada menu tool bar View, klik Diagram Explorer maka akan keluar tampilan seperti dibawah ini, lalu klik 2x pada UseCase Diagrams, klik Main.

Tampilan menu pada tool box UseCase diagram, digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. UseCase diagram terdiri atas diagram untuk UseCase dan Actor.

§  Select, untuk memindahkan gambar sesuai dengan tempat yang diinginkan.

§  UseCase merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh actor. UseCase digambarkan berbentuk elips dengan nama operasi didalamnya.
 



§  Actor,  merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi. Actor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke UseCase.


§  Dependency, merupakan relasi yang menunjukan bahwa perubahan pada salah satu elemen memberi pengaruh pada elemen lain. Elemen ada dibagian tanda panah adalah elemen yang tergantung pada elemen yang ada dibagian yang tanpa tanda panah.

§  DirectedAssociation, menggambarkan navigasi antar class (navigation), berapa banyak obyek lain yang bisa berhubungan dengan satu obyek (multiplicity antar class) dan apakah suatu class menjadi bagian dari class lainnya (aggregation).


OUTPUT


Penjelasan dari gambar diagram diatas

     Langkah awal dalam mendaftar kursus, sampai mendapatkan jadwal kursus.

Mahasiswa/i mengantri di loket, memilih kursus dan menyerahkan KTM/KRS kepada petugas loket. Petugas akan memberikan blangko kosong untuk diisi oleh mahasiswa/i, kemudian serahkan blangko yang telah diisi kepada teller bank. Maka teller bank akan melakukan input data yang nantinya akan dicetak sebagai tanda lunas. Tanda bukti pembayaran yang telah diterima oleh mahasiswa/i akan diserahkan kembali kepada petugas loket. Petugas loket akan memberikan jadwal kursus dan akan mengembalikan KTM/KRS kepada mahasiswa. Maka mahasiswa/i dapat mengikuti kursus. 



Minggu, 27 November 2011

Pembuatan Menu pada Strawberry Prolog

Contoh pembuatan menu dan cara membuat perintah yang akan di panggil dalam bentuk .txt dalam strawberry prolog


?-
window(_,_,win_func(_),"coba",50,20,500,500).
win_func(init):-
menu(pop_up,_,_,menu_game(_),"&Menu"),
menu(pop_up,_,_,level(_),"&Level"),
menu(right,_,_,menu_help(_),"&Help").
menu_game(init):-
menu(normal,_,_,menu_go(_),"&Mulai"),
menu(normal,_,_,menu_exit(_),"&Keluar").
menu_help(press):-shell_execute("coba.txt").
menu_exit(press):-
close_window(_).

  • window( _,_,win_func(),"coba",50,20,500,500). : fungsi window untuk membentuk jendela. Bentuk umum fungsi jendela terdiri dari 8 parameter, tetapi biasanya yang dipakai parameter ke 3, yaitu fungsi win_func() untuk mendeklarasikan fungsi window yang nantinya akan memiliki menu yang dideklarasikan pada win_func(init):- . Parameter selanjutnya adalah judul dari jendela yaitu ‘coba’. Dua parameter selanjutnya adalah jarak dari sisi layar hingga jendela. Parameter yang pertama jarak dari kiri (secara horizontal) sejauh 50px selanjutnya parameter yang kedua jarak dari atas (secara vertical) sejauh 20px. Dua parameter terakhir adalah panjang untuk jendela yang akan dibuat. Jendela yang akan terbentuk memiliki lebar 500px (kesamping) dantinggi 500px (kebawah).
  • win_func(init):- : memanggil fungsi menu yang memiliki menu pop_up dan right. Perintah pop_up berguna untuk membuat sub menu dari Menu dan Level. Perintah right berguna untuk menempatkan posisi menu Help pada posisi sebelah kanan.
  • menu_game(init):- : berfungsi untuk memanggil fungsi menu dari menu_game yang memiliki sub menu Mulai dan Keluar. Pada fungsi normal sub menu Mulai dan Keluar akan berada didalam Menu.
  • menu_help(press):-shell_execute("coba.txt"). : Ketika menu Help diklik maka akan memanggil perintah shell_execute dengan format teksnya .txt . Dan format text tersebut disimpan didalam satu folder yang sama dengan program yang telah dibuat agar perintah tersebut dapat terpanggil.
  • menu_exit(press):- Ketika menu Exit diklik maka akan menjalankan perintah yang berada di close_window(_). yang berfungsi untuk keluar dari window program yang telah sedang dirunning.

OUTPUT


Semoga bermanfaat... :) :D

Kamis, 24 November 2011

Penggunaan CharCode dalam Strawberry Prolog


CharCode berfungsi untuk mengkonversi beberapa karakter menjadi sebuah karakter.

Berikut adalah contoh listing dari penggunaan CharCode:

Contoh listing dalam pembuatan Titik yang dapat di geser 

?-
G_X1:=0,
G_X2:=G_X1,
G_Y1:=0,
G_Y2:=G_Y1,
P1:=0,
P2:=0,
window(_,_,win_func(),"Move",500,200,300,300).

win_func(key_down(39,_)):-
(G_X1 < 200 -> G_X2 := G_X1,
G_X1:=G_X1+1), draw2.

win_func(key_down(37,_)):-
(G_X1 < 200 -> G_X2 := G_X1,
G_X1:=G_X1-1), draw2.

win_func(key_down(38,_)):-
(G_Y1 < 300 -> G_Y2 := G_Y1,
G_Y1:=G_Y1-1), draw3.

win_func(key_down(40,_)):-
(G_Y1 < 300 -> G_Y2 := G_Y1,
G_Y1:=G_Y1+1), draw3.

win_func(paint):- draw.
draw:-

P1:=G_X1*3,
P2:=G_Y1*3,
ellipse(P1,P2,P1+10,P2+10).

draw2:-
update_window(_),

P1:=G_X1*3+10,
ellipse(P1,0,P1+10,10).

draw3:-
update_window(_),
P2:=G_Y1*3+10,
ellipse(0,P2,10,P2+10).


OUTPUT



Selasa, 01 November 2011

SUBNETTING

Kali ini saya akan menjelaskan tentang Subnetting,kelas-kelas dalam IP, cara menghitung network, host, broadcast dan menentuan subnetnya.

Check it out ...

             Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit host ID pada subnet mask untuk dijadikan network ID baru. Secara umum IP Address dibagi menjadi 3 kelas, yang dipakai di jaringan lokal sampai dengan jaringan yang bersekala luas, yaitu :
  • Kelas A 1- 127 contoh IP: 10.1.1.1.12 subnetmask 255.0.0.0
  • Kelas B 128-191 contoh IP: 128.1.1.1.15 subnetmask 255.255.0.0
  • Kelas C 192-223 contoh IP: 192.1.1.1.10 subnetmask 255.255.255.0
  • Kelas D 224-255 subnetmask 255.255.255.255
1.    Kelas A
Oktet pertamanya mempunyai nilai 0 sampai 127, dan pengalamatan kelas A masing-masing dapat mendukung 16.77.214 host.
NNNNNNNN
HHHHHHHH
HHHHHHHH
HHHHHHHH

Keterangan :
N : NetID H : HostID
Kelas A hanya menggunakan octet pertama ID jaringan, tiga octet yang tersisa disediakan untuk digunakan sebagai host id.
Karakteristik kelas A :
o  Bit pertama : 0
o  Panjang netID : 8 bit
o  Panjang host ID : 24 bit
o  Byte pertama : 0 - 127
o  Jumlah : 126 kelas A ( 0 dan 127 dicadangkan )
o  Range IP :1.xxx.xxx.xxx s/d 126.xxx.xxx.xxx
o  Jumlah IP :16.77.214 IP Address pada tiap kelas A

2.    Kelas B
Oktet pertamanya mempunyai nilai 128 sampai 191, dan pengalamatan kelas B masing-masing dapat mendukung 65.532 host.

NNNNNNNN
NNNNNNNN
HHHHHHHH
HHHHHHHH

Keterangan :
N : NetID H : HostID
Karakteristik kelas B :
o  2 Bit pertama : 10
o  Panjang netID : 16 bit
o  Panjang host ID : 16 bit
o  Byte pertama : 128 - 191
o  Jumlah : 16.386 kelas B
o  Range IP :128.xxx.xxx.xxx s/d 126.xxx.xxx.xxx
o  Jumlah IP :65.532 IP Address pada tiap kelas B

3.      Kelas C
Oktet pertamanya mempunyai nilai 192 sampai 223, dan pengalamatan kelas C masing-masing dapat mendukung 256 host.
NNNNNNNN
NNNNNNNN
NNNNNNNN
HHHHHHHH


Keterangan :
N : NetID H : HostID
Karakteristik kelas B :
o  2 Bit pertama : 110
o  Panjang netID : 24 bit
o  Panjang host ID : 8 bit
o  Byte pertama : 192 - 223
o  Jumlah : 256kelas C
o  Range IP :192.0.0.xxx s/d 255.255.255.xxx
o  Jumlah IP :254 IP Address pada tiap kelas C

Subnetmask
Nilai subnetmask untuk memisahkan network id dengan host id. Subnetmask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan local atau non local. Network ID dan host ID didalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnetmask merupakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address. Untuk lebih mempermudah pengalamatan IP address pada pemberian normor dilakukan dengan berurutan.
Tabel subnetmask :
Kelas IP Address
Bit Subnet
Subnet Mask
A
11111111 00000000 00000000 00000000
255.0.0.0
B
11111111 11111111 00000000 00000000
255.255.0.0
C
11111111 11111111 11111111 00000000
255.255.255.0

Menentukan alamat Network Identifier
Untuk menentukan network identifier dari sebuah alamat IP dengan menggunakan sebuah subnetmask tertentu, dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah operasi matematika, yaitu dengan menggunakan operasi logika perbandingan AND (AND comparison). Di dalam sebuah AND comparison, nilai dari dua hal yang diperbandingkan akan bernilai true hanya ketika dua item tersebut bernilai true; dan menjadi false jika salah satunya false. Dengan mengaplikasikan prinsip ini ke dalam bit-bit, nilai 1 akan didapat jika kedua bit yang diperbandingkan bernilai 1, dan nilai 0 jika ada salah satu di antara nilai yang diperbandingkan bernilai 0.
Cara ini akan melakukan sebuah operasi logika AND comparison dengan menggunakan 32-bit alamat IP dan dengan 32-bit subnet mask, yang dikenal dengan operasi bitwise logical AND comparison. Hasil dari operasi bitwise alamat IP dengan subnet mask itulah yang disebut dengan network identifier.
Contoh:
Alamat IP    10000011 01101011 10100100 00011010 (131.107.164.026)
Subnet Mask  11111111 11111111 11110000 00000000 (255.255.240.000)
------------------------------------------------------------------
Network ID   10000011 01101011 10100000 00000000 (131.107.160.000)

CONTOH SOAL:
Carilah network, host awal, host akhir dan broadcast dari IP 192.168.0.150/27 dan tentukan masuk ke dalam subnet berapa IP tersebut !

Jawab :
Sebelum subnetting, IPnya adalah :
IP address : 192.168.0.150/27
Subnetmask dalam desimal : 255.255.255.0
Subnetmask dalam biner : 11111111.11111111.11111111.00000000
Menentukan jumlah host persubnet rumus yang digunakan yaitu 2H - 2, dimana nilai H didapatkan dari 32 bit – (bit yang ditentukan). Seperti perhitungan bit dibawah ini, bit yang ditentukan yaitu 27, jadi :
11111111.11111111.11111111.11111111 (32 bit)
11111111.11111111.11111111.11100000 (27 bit) –
00000000.00000000.00000000.000111111(5 bit)

Mencari nilai Network, host awal, host akhir, broadcast dan menentukan subnet.
Jika IP 192.168.0.150/27, maka berlaku rumus 2H – 2
2H – 2 didapat nilai H = 32 – 27 = 5
Untuk jumlah host persubnet, 2H – 2 = 25 – 2 = 30 host per-subnet
Jadi, host yang diperlukan persubnet yaitu 30 host.
IP Address
Jenis IP
Keterangan Perhitungan
Subnet host ke berapa
192.168.0.0
Network


Subnet 1
192.168.0.1
s/d
192.168.0.30
Host
IP network (0 + 30)
192.168.0.31
Broadcast

192.168.0.32
Network


Subnet 2
192.168.0.33
s/d
192.168.0.62
Host
IP network (32 + 30)
192.168.0.63
Broadcast

192.168.0.64
Network


Subnet 3
192.168.0.65
s/d
192.168.0.94
Host
IP network (64 + 30)
192.168.0.95
Broadcast

192.168.0.96
Network


Subnet 4
192.168.0.97
s/d
192.168.0.126
Host
IP network (96 + 30)
192.168.0.127
Broadcast

192.168.0.128
Network


Subnet 5
192.168.0.129
s/d
192.168.0.158
Host
IP network (128 + 30)
192.168.0.159
Broadcast


Jadi, IP 192.168.0.150/27 masuk ke dalam subnet 5.
Network : 192.168.0.128
Host Awal : 192.168.0.129
Host Akhir : 192.168.0.158
Broadcast : 192.168.0.159